__
Lucunya adalah, ada banyak kita di kepala orang lain.
Ada kita yang pendiam, yang malas bicara dan bergaul. Ada kita yang serius dan bisa ngomongin hal berat. Ada kita yang receh dan punya jokes di luar nalar. Ada kita yang kalo ngomong gak bisa berhenti. Ada kita yang angkuh dan sombong. Ada kita yang selalu ada. Ada kita yang susah dihubungi. Ada kita yang menyakiti hati. Ada kita yang baiknya luar biasa.
Kita tidak pernah bisa memilih kita yang mana yang ada di kepala siapa. Kita tidak pernah cuma satu karena kita, manusia, tidak mungkin sesederhana itu. Fakta ini bikin gue sadar untuk nggak lagi fokus dengan isi kepala orang lain. Kayak, ya udah, mau gue yang mana yang ada di pikiran orang, itu bukan urusan gue lagi. Kalo-kalo di suatu waktu, entah sengaja atau nggak, gue jadi salah satu pengalaman buruk untuk dia, I am really sorry for that.
Sekarang, yang gue tahu, gue cuma bisa menjalani sebegininya, semaksimalnya. Mencoba untuk fokus terhadap apa yang penting buat gue. Untuk bikin gue lebih bercahaya di kepala gue sendiri. Di antara semua kompleksitas diri gue, yang kadang susah diatur dan gatau maunya apa ini.
Ya nggak sih?
Nggak tahu deh. Sotoy kali gue. :p
Koma Point, masih pagi dan belum mandi, harusnya lanjutin postingan Play With Strangers Jogja Bagian 2.